Ini Strategi PDI-P Redam Soal SARA Akibat Ulah Ahok

Ini Strategi PDI-P Redam Soal SARA Akibat Ulah Ahok

Kabarterkini.bizKabar Terkini, Jakarta – Ketua Badan Pemenangan (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Jakarta, Gembong Warsono, tidak mau mengomentari ulah calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dinilai melakukan pelecehan agama. Perkatan Ahok, yang mengutip potongan ayat surat Al Maidah ketika melakukan kunjungan di Kepulauan Seribu menjadi polemik.

Sebagai partai pengusung, ucap Gembong, PDI Perjuangan malah sedang meminta para kader paling bawah meluruskan pada masyarakat mengenai isu sensitif.

“Tugas partai yakni menyampaikan kepada masyarakat, kita suruh pengurus ke masyarakat. Pengurus kita sampai tingkat RW, kita manfaatkan untuk menjelaskan kalau hal-hal yang bersifat sensitif enggak boleh diperbincangkan di tengah masyarakat. Itu aja,”ucapnya.

Dia mengungkapkan, isu sensitif apalagi soal Suku Agama Ras, dan Antar Golongan (SARA) meman semestinya diredam dan tidak dibesar-besarkan. Ditambahkannya, semestinya persaingan yang sehat tidak menggunakan isu seperti ini.

“Ya kita mesti jelaskan, dan kita minta peran serta kerja dari kader kita,”tutup Gembong.

Seperti yang diketahui, saat video Ahok soal Surat Al-Maidah ayat 51 menjadi kontroversi, dia yang sebelumnya ngotot pada akhirnya meminta maaf.

“Saya sampaikan kepada semua umat Islam atau kepada yang merasa tersinggung saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya untuk melecehkan agama Islan atau apa,”ucapnya.

“Saya minta maaf atas kegaduhan ini, saya pikir komentar ini jangan diteruskan lagi. Ini tentu menganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal tidak ada niat apapun, warga Kepulauan Seribu pun waktu itu enggak ada yang tersinggung malah kami tertawa-tawa kok,”tutupnya.