Kabar Terkini- Meskipun kasus piala dunia U20 telah berakhir dengan keputusan FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia, namun kini masalah tersebut berujung pada urusan politik. Survei Litbang Kompas mencatat kemungkinan berpindahnya dukungan terhadap Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam kontestasi kandidat Pemilu Presiden 2024.
Hal tersebut merujuk kepada Survei Litbang Kompas akhir Januari hingga awal Februari 2023 yang memperlihatkan bahwa dukungan terhadap Ganjar sebelum polemik penolakannya terhadap kedatangan Timnas U-20 Israel diperkirakan berada di rentang 25,3-37 persen.
Dengan demikian, barisan swing voter yang mudah berpindah diperkirakan sebesar 11,4-18,8 persen. Barisan pendukung Ganjar yang tergolong swing voter inilah yang mungkin mengalihkan dukungannya kepada kandidat calon presiden lain. Sejalan dengan hal itu, dukungan kepada Ganjar diperkirakan hanya akan menyisakan para strong voter atau yang tetap setia mendukung pencapresan Ganjar.
Pendukung Ganjar Pindah ke Prabowo?
Apabila Ganjar hanya bertahan dengan mengandalkan para pendukung loyal, diperkirakan akan sulit baginya berada di jajaran papan atas pencapresan. Terlebih, potensi tergerusnya suara para swing voter Ganjar akan diikuti pula oleh peningkatan dukungan terhadap para pesaing terdekatnya, khususnya Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Prabowo Subianto tampaknya menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan limpahan dukungan dari para pemilih. Dari 11,8-18,8 persen pendukung Ganjar yang berpotensi beralih, sebagian besarnya diprediksi beralih ke Prabowo (5,9-9,2 persen). Selain ke Prabowo, mereka juga diprediksi beralih ke Anies Baswedan.
Berdasarkan hasil survei ini, tercatat 3,1-6,3 persen reponden pemilih Ganjar berencana mengalihkan dukungannya kepada Anies. Sisanya, 2,4-3,3 persen belum tahu kepada siapa dukungan akan diberikan. Potensi perubahan yang terjadi membuat peluang Ganjar untuk menguasai lebih banyak lagi dukungan politik menjadi cukup rawan.
Apalagi, jika ditelisik lebih jauh, berdasarkan hasil survei, kalangan yang berpotensi berpaling dari Ganjar terkonsentrasi pada kelompok masyarakat yang dalam karakteristik identitas sosial ataupun ekonomi merupakan basis pendukungnya selama ini. Becermin pada hasil survei, pendukung terbesar Ganjar merupakan kalangan muda dari sisi usia, khususnya mereka yang terkategorikan sebagai generasi Z. Sepertiga bagian (37,2 persen) dari total pendukung Ganjar berasal dari kalangan berusia kurang dari 26 tahun.
Namun, kalangan ini pulalah yang paling besar kemungkinannya untuk berpaling dari Ganjar. Dibandingkan dengan para pemilih loyal generasi Z, proporsi pemilih generasi Z yang tergolong swing voter relatif lebih tinggi (42,1 persen). Sementara itu, kelompok generasi lain tergolong stabil. Sedemikian tingginya potensi generasi Z yang berpaling menjadi titik paling rawan dari konfigurasi pendukung Ganjar.
Apalagi, jika ditelusuri lebih jauh, kondisi demikian semakin tampak jelas pada kelompok usia lebih muda, khususnya kelompok pemilih Ganjar berusia kurang dari 23 tahun atau kalangan yang tergolong sebagai pemilih pemula dalam Pemilu 2024. Pada sisi lain, potensi kehilangan dukungan juga dapat terjadi pada kalangan pemilih Ganjar yang secara sosial terbilang berada pada stratifikasi atas masyarakat.