Kabar Terkini- Untuk menjadi presiden dan wakil presiden, seseorang harus dipilih secara langsung oleh masyarakat di Indonesia. Nah, dengan jumlah pemilih terdaftar yang sangat besar dan beragam, tentunya berbagai upaya harus dilakukan guna dapat menarik suara sebanyak mungkin. Namun salah satu hal yang umum dan berpengaruh adalah dengan mengunjungi serta minta restu kepada tokoh-tokoh besar, baik dari agama, adat maupun sultan yang masih ada di beberapa daerah.
Kali ini Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang maju dalam pilpres 2024, bergantian berkunjung dan bertemu dengan Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Tak hanya 2024, pada Pilpres 2014 dan 2019 pun capres dan cawapres juga berkunjung untuk bertemu dengan Sultan. Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menjadi kandidat pilpres pertama yang bertemu Sultan yakni pada Rabu (27/12/2023).
Ganjar mengaku meminta doa restu kepada Sultan. Ganjar mengatakan juga membahas masalah kebangsaan bersama Sultan. Adapun topik yang dibahas adalah seputar perkembangan bangsa dan negara, apalagi Ganjar sekolah di sini lama di sini beliau sesepuh banyak nasihat lah situasi kondisi hari ini yang perlu kita jaga kondusifitasnya. Sultan pun mengatakan bahwa kedatangan Ganjar sudah lama direncanakan dan baru hari ini terealisasi.
Sultan HK X dan Pemilu 2024
Selain Pasangan nomor 3, selanjutnya, capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menemui Sultan pada Senin (22/1/2024). Prabowo mengaku bertemu Sultan untuk meminta izin masuk ke wilayah DIY. Tadi hanya sowan, minta izin masuk ke daerah tadi dapat pandangan-pandangan beliau beberapa masalah, terutama masalah masa depan masalah teknologi dan sebagainya.
Sultan mengaku pertemuan tersebut membahas banyak hal, termasuk pemilihan presiden (pilpres). Pak Gibran ini ngobrol-ngobrol aja kesana kemari nggak ngomong macam-macam. Adapun Capres terakhir yang bertemu Sultan adalah, Anies Baswedan. Capres nomor urut 1 ini bertemu Sultan pada Rabu (24/1/2024). Anies juga mengaku meminta restu kepada Sultan. Silaturahmi saya sebagai kawula Jogja tumbuh besar di Jogja.
Sekarang mengikuti kontestasi pemilihan presiden meminta restu sekaligus bimbingan. Sementara itu, Sultan berpesan kepada Anies agar menjaga kebinekaan. Setelah para capres-cawapres, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menemui Sultan pada Minggu (29/1/2024). Saat ditemui, Sultan enggan membocorkan apa yang dibicarakan dengan Presiden Jokowi. Sultan mengaku pertemuan dengan Presiden hanya sebatas kongko.
Sultan menganggap para capres yang datang menemuinya saat berbincang semuanya sama saja. Dalama sama-sama berdialog, dan sama-sama belajar. Ia juga tidak berharap apa pun kepada capres-capres tersebut. Saat ditanyakan terkait siapa capres yang menarik hatinya, Ngarsa Dalem tidak bisa memberikan penilaian secara khusus. Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias menyebut bahwa pertemuan tersebut adalah bahasa simbolik. Hal ini mengingat Sultan bukanlah penarik elektoral.
Selain itu Sultan juga bukan pimpinan partai. Menurutnya, kunjungan tersebut simbol sopan santun. Dalam hal ini, para kandidat yang usianya lebih muda lantas “sowan” kepada seorang tokoh yang lebih tua. Secara elektoral sebenarnya Sri Sultan itu kan bukan penarik suara pemilih. Jadi lebih pada bahasa simbolik semata. Bayu menyampaikan, selama ini Yogyakarta dinilai sebagai miniatur Indonesia. Oleh karena itu, para capres dan cawapres bertemu Sultan sebagai bentuk “kulonuwun”.