Kabar terkini- Setelah baru saja tertangkap OTT oleh KPK, Bupati Langkat kembali menghebohkan setelah diketahui selama ini menyembunyikan perbuatan kejinya yaitu memiliki tawanan manusia di rumahnya sendiri.
Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan tindakan keji Bupati Langkat yang ketahui memiliki kerangkep manusia di rumahnya sendiri. Polisi mengungkap kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat. Namun, Terbit Rencana Perangin Angin mengatakan hal tersebut merupakan tempat rehabilitasi narkoba.
Adapun tempat tersebut dinyatakan sengaja dibuat sang kepala daerah secara pribadi. Saat ditemukan, ada 4 orang yang berada di dalam kerangkeng tersebut. Pihak Kepolisian membantu petugas KPK pada saat melakukan OTT terhadap Bupati tersebut.
Kerangkap Manusia?
Pada saat OTT berlangsung, Pihak Kepolisian melakukan penggeledahan pada saat itu datang ke rumah pribadi Bupati Langkat. Dan polisi temukan betul ada tempat menyerupai kerangkeng yang berisi tiga-empat orang waktu itu, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra.
Panca mengaku sudah mendalami temuan tempat menyerupai kerangkeng itu kepada Terbit Rencana. Dari pengakuan Terbit, kerangkeng manusia itu sudah dioperasikan selama 10 tahun. Tapi sebenarnya dari pendataan kita, pendalaman kita bukan tiga empat orang itu, kita dalami itu masalah apa, kenapa ada kerangkeng.
Sejauh ini, dilakukan pendalaman memang ternyata tempat rehabilitasi yang dibuat oleh yang bersangkutan secara pribadi dan sudah berlangsung selama 10 tahun untuk merehabilitasi korban-korban narkoba, pengguna narkoba.
Orang yang ditahan tersebut itu adalah pengguna narkoba yang baru masuk dua hari dan malamnya sebelum dilakukan OTT, baru masuk. Yang lainnya, sedang bekerja di kebun, di ladang. Nah kegiatan itu sudah berlangsung 10 tahun.
Yang bersangkutan menerangkan bahwa itu waktu saya tangkap, di perjalanan saya dalami itu sudah lebih 10 tahun. Temuan kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat itu sebelumnya diungkap Migraint CARE. Migrain CARE menyebut menerima laporan penemuan diduga kerangkeng manusia.
Berdasarkan laporan yang diterima Migrant CARE, di lahan belakang rumah Bupati tersebut, ditemukan ada kerangkeng manusia yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya mengalami eksploitasi menurut Ketua pusat studi migrasi Migrant CARE, Anis Hidayah, dalam keterangannya.