Presiden Jokowi Sampaikan Misi Perdamaian Dunia Rusia-Ukraina, Ini kata Teuku reza syah

Artikel Terkini- Setelah bertemu dengan volodymyr Zelensky, Presiden Jokowi akhirnya berjumpa dengan Presiden Rusia Vladymyr Putin di kremlin moskow. Pertemuan ini merupakan tonggak sejarah misi perdamaian Jokowi Sebagai upaya meredam konflik Rusia-Ukraina setelah perang selama kurang lebih 4 bulan.

dikutip melalui youtube metro pagi prime time, Teuku rezasyah selaku pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran mengatakan bahwa tindakan jokowi dalam melakukan misi perdamaian dapat dimaknai bahwa cara pandang kedua negara yaitu Rusia-Ukraina terhadap jokowi luar biasa. Bahwa diplomasi indonesia dari rusia ke ukraina berhasil dan hasilnya melebihi tujuan membuka ruang dialog.

pesan yang disampaikan oleh presiden joko widodo yang pertama ialah menyampaikan informasi mengenai KTT G7 di bali dan yang kedua menyampaikan pesan bilateral indonesia dengan pimpinan-pimpinan pimpinan G7, ketiga adalah dialog bilateral indonesia dengan negara-negara undangan tersebut.

Apakah misi Jokowi berhasil?

jadi banyak hal yang mungkin hanya di ketahui dari media massa internasional berbeda jika disampaikan langsung oleh pemimpin suatu negara dengan jumlah penduduk 270 juta yang juga sebagai tokoh di ASEAN, Indo Pasific dan  juga sesepuh di OKI dan GNB tentu berbeda.

Teuku Rezasyah Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran melihat bahwa kedatangan volvoint atau pengawal kepresidenan yang persis di depan Zelensky  menunjukkan suatu kehormatan dimana memberikan hormat  dengan menyambut jokowi langsung oleh Zelensky.

kemudian Zelensky datang dan membawa Jokowi Keatas. Apabila dilihat dari Gesture kedua pemimpin menunjukkan bahwa memiliki frekuensi batin yang sama dengan gerak kecepatan langkah dan cara berjabat tangan.

dapat dilihat bahwa Zelensky berharap bisa dibantu oleh indonesia, karena sebelumnya negara uni eropa sudah coba membantu tapi tidak berhasil. Turky sudah mencoba tapi turky adalah anggota NATO sehingga terlihat ada pamrih disana.

“Namun indonesia tidak memiliki beban, Indonesia memiliki Tanggung Jawab Konstitusional untuk ikut mengupayakan perdamaian dunia. ini adalah resiko dari suatu konstitusi yang dangat berat oleh pemimpin kita” kata teuku reza.

alangkah baiknya indonesia melakukan diplomasi multi jalur. jadi dibutuhkan inisiatif masyarakat dunia untuk merancang sebuah resolusi baru yaitu mencegah meluasnya perang di Rusian Ukraina yang melibatkan nato yang beresiko menyerang keamanan masyarakat dunia.