karena Kurangnya Pengawasan Lapangan Sehingga Terjadi Korupsi Proyek Trotoar

karena Kurangnya Pengawasan Lapangan Sehingga Terjadi Korupsi Proyek Trotoar

Kabarterkini.biz – Kabar Terkini, Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terjadinya dugaan korupsi proyek trotoar di Jakarta Selatan dikarenakan kurangnya pengawasan di lapangan.

Ia yakin korupsi tidak terjadi di tingkat perencanaan karena perencanaan proyek di Pemprov DKI sudah menggunakan sistem e-budgeting.

” E-budgeting kan enggak bisa ngawasi yang di lapangan,” ungkap Ahok di Balai Kota, Selasa (3/5/2016).

Ahok menilai, sampai saat ini Pemprov DKI sudah memakai jasa konsultan untuk memantau proyek yang ada di lapangan. Akan tetapi, ia mengaku belum mengetahui apakah ada unsur kelalaian konsultan dari kasus dugaan korupsi proyek trotoar itu.

“Makanya, kadang-kadang itu konsultannya yang kita bayar itu tidak melakukan pengawasan,” kata Ahok.

Dugaan korupsi proyek trotoar di Jakarta Selatan diduga terjadi pada proyek pembangunan trotoar di Cilandak, Lebak Bulus, Fatmawati dan Mampang. indikasi korupsi itu diperkirakan menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 3,5 miliar.

sangkaan modusnya adalah PT IM yang selaku pemenang tender proyek mengalihkan kontrak kepada pihak lain. Padahal 80 persen dari total anggaran proyek sebesar Rp 13 miliar telah dicairkan oleh PT IM.

( Kabar Terkini )