Kabar Terkini – Tersangka teror Paris yang ditahan di Belgia, Salah Abdeslam berniat mengambil keputusan tak meledakkan diri waktu serangan pada November tahun lalu. Abdeslam menyebutkan bila dirinya meledakkan diri, bakal jatuh semakin banyak korban.
Serangan bersenjata serta bom bunuh diri yang melanda beberapa tempat di kota Paris pada November 2015 lalu, merenggut setidaknya 130 nyawa. Waktu itu, Salah Abdeslam jadi salah satu pelaku yang semestinya melakukan aksi bom bunuh diri di salah satu tempat di Paris.
” Dia dengan suka-rela memilih tidak untuk meledakkan diri, ” sebut Mohamed Abdeslam yang disebut saudara lelaki Salah Abdeslam.
Salah Abdeslam adalah hanya satu pelaku yang masih tetap hidup usai serangan teror Paris. Dia di tangkap di Brussels pada 18 Maret lalu, atau selang empat bulan sesudah jadi buronan paling di cari di Eropa.
” Bila saya menginginkan, akan ada semakin banyak korban. Beruntung, saya tak mengerjakannya (tindakan bom bunuh diri), ” papar Salah Abdeslam kepada saudaranya di penjara Belgia.
Dalam jaringan teror Paris, Salah Abdeslam dipercaya bertindak sebagai koordinator logistik. Dia semestinya meledakkan diri di stadion Stade de France, Paris bersama-sama beberapa pelaku lainnya.
Tetapi dia membatalkannya di menit terakhir serta dilaporkan membuang sabuk peledak miliknya di satu tempat serta melarikan diri keluar Prancis dengan dibantu beberapa pihak. Dia selalu berpindah-pindah tempat sampai pada akhirnya tertangkap polisi di Molenbeek, Brussels pada 18 Maret lalu.
Selang empat hari sesudah dia di tangkap, Brussels diguncang tiga ledakan bom yang merenggut puluhan nyawa. Beberapa pelaku dipercaya berkaitan dengan jaringan pelaku teror Paris, tetapi Salah Abdeslam menyangkal dirinya ikut serta dalam teror bom Brussels itu. Yang terbaru, Salah Abdeslam bersedia untuk diekstradisi ke Prancis, mengingat dia adalah warga Prancis.