Inilah Strategi Pemerintah Menghadapi Macet Mudik Lebaran 2022

Kabar terkini- Tak terasa ibadah puasa telah berjalan separuh waktu. Kini Pemerintah harus segera menyusun strategi guna melancarkan arus mudik yang sudah dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim tanah air. Momen mudik seiring datangnya Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 sudah di depan mata.

Terlebih, tahun 2022 ini pemerintah telah memperbolehkan masyarakat Indonesia melakukan mudik. Sebelumnya pada 2020 dan 2021, mudik dilarang karena pandemi Covid-19. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun terus melakukan persiapan agar mudik tahun 2022 berjalan lancar.

Salah satu antisipasi yang dilakukan adalah seputar lonjakan pemudik, penerapan protokol kesehatan, dan kelaikan angkutan umum. Adapun salah satu hal yang perlu diperhatikan masyarakat adalah kapan puncak arus mudik terjadi.

Demi Kelancaran Mudik 2022

Sementara itu, untuk puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Hari Minggu (8/5/2022). Hasil survei tentang potensi pemudik pada mudik Lebaran 2022 dari Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub) menunjukkan bahwa sebagian besar pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil dan sepeda motor.

Dari total 79,4 juta orang yang diprediksi akan mudik, 40 juta di antaranya memilih naik kendaraan pribadi. Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 13 juta orang berasal dari Jabodetabek. Presiden Joko Widodo mengatakan, setidaknya ada tiga strategi pemerintah mengatasi potensi kemacetan parah yang terjadi saat mudik Lebaran 2022.

Jokowi mengungkapkan, kemacetan terjadi akibat puluhan juta kendaraan yang diperkirakan digunakan masyarakat saat mudik. “Dalam mengantisipasi pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah (one way) dan larangan truk masuk jalan tol.

Presiden menjelaskan, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan diperkirakan ada 23 juta mobil dan 17 juta motor yang akan digunakan para pemudik. Oleh karenanya kondisi jalan yang dilalui arus mudik diprediksi akan macet parah.

Sehingga, pemerintah mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29 dan 30 April 2022. Sehingga Kepala Negara mengajak masyarakat mudik lebih awal dari periode puncak arus mudik itu. Namun, hal itu tentu tetap menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat kerja. Jokowi juga meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, utamanya memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak selama pelaksanaan mudik.