Keamanan Bagi Turis Tetap Terjamin Meski Maldives dalam Status Gawat Darurat

Keamanan Bagi Turis Tetap Terjamin Meski Maldives dalam Status Gawat Darurat

Kabar Terkini – Maldives yang menjadi tujuan favorit turis dunia, tengah mengalami situasi darurat. Berikut sedikit banyak informasi mengenai keadaan pariwisatanya.

Presiden Maldives Abdullah Yameen mengeluarkan status darurat usai menangkap mantan presiden dan mengirim tentara ke Mahkamah Agung, Senin (5/2). Hakim agung Abdullah Saeed dan Ali Hameed juga ikut ditangkap.

Status darurat dinyatakan lantaran adanya resiko terhadap keamanan nasional atas penangkapan tersebut. Pasukan keamanan sudah dikerahkan di ibukota Maldives, Male, untuk berjaga-jaga seiring keadaan politik saat ini.

Hal tersebut bisa saja berpengaruh terhadap sektor pariwisata. Seperti dikutip dari CNN, Rabu (7/02/2018), Kemenlu Maldives mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa (6/02), yang menegaskan jika situasi darurat ini tidak berpengaruh terhadap pariwisata.

“Semua bisnis yang berhubungan dengan pariwisata akan beroperasi seperti biasa dan situasi Maldives tetap stabil. Status darurat tidak memberikan larangan turis ke Maldives maupun di dalam Maldives,” begitu bunyi rilis dari Kemenlu Maldives.

Meskipun begitu, sejumlah negara lain sudah mengeluarkan travel advice ke Maldives, seperti China, India dan Inggris. China mengeluarkan travel advice seiring dengan musim liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai tanggal 16 Februari. Para turis dari Negeri Tirai Bambu itu disarankan untuk tidak pergi ke Maldives sampai situasi mereda.

Begitu juga dengan Pemerintah Inggris yang ikut mengeluarkan travel advice kepada warganya terkait traveling ke Maldives. Seperti tertulis dalam situs Pemerintah Inggris, wisatawan yang berada di Maldives disarankan untuk berhati-hati apabila tengah berada di Male, dan menghindar jika adanya aksi protes.